بسم الله الرحمن الرحيم الحمدلله رب العالمين¤ والصلاة والسلام عل سيدنا محمدسيد المر سلين وعل آله و صحبه اجمعين

Saturday 19 December 2009

Ular ular temanten

Perkawinan itu memang suatu acara ibadah islam yang amat menggembirakan, khususnya bagi mempelai berdua dan umumnya bagi keluarga serta handai taulan terdekat bagi yang bersangkutan
Di sini kita mengayubagyo terhadap mempelai, berharap semoga keluarga baru itu sukses, selalu bersyukur atas terselenggarakannya pernikahan dan berpikir panjang tentang langkah-langkah kehidupan baru tersebut. Jadi di sinilah berkumpul hal hal yang menyenangkan dan hal hal yang melelahkan otak. Karena itu, seorang bijaksana berkata:"perkawinan adalah salah satu bentuk lotre,"
Mengingat itu semua, maka akad nikah selalu ditutup dengan do'a, semoga awal yang berbahagia ini akan berakhir dengan bahagia dan berjalan dengan penuh bahagia juga. Amin.
Selain berfungsi biologis, nikah juga berfungsi sosial. Nikah itu benar-benar merupakan awal hidup yang baru, situasi baru, pandangan baru, dan orientasi baru.Situasi kehidupannya menjadi terasa lebih mantap, mapan, tidak canggung, dan jelas arah kehidupannya. Disamping berbagai harapan baru bermunculan, juga berdatangan berbagai kesulitan yang bertubi tubi, bahkan yang semula tak terlintas sama sekali.
Oleh karena itu lah allah menjamin bahwa dengan menikah itu akan timbul ketenangan yang hal ini menjadi kunci segala kesulitan, tinggal kita sendiri dapat atao tidakkah menggapai hikmah yang besar itu? Dalam hal ini allah berfirman, yang artinya "Dan diantara tanda tanda kebesaran allah yaitu beliau menciptakan untuk kalian pasangan dari jenismu sendiri, supaya kamu tentram bersamanya, dan di jadikan rasa kasih dan sayang di antara kamu."(Q.S.)
Inilah salah satu hikmah besar dalam pernikahan, berdasarkan itu semua, agama menganjurkan agar pernikahan menjadi ibadah hendaknya diniati mengikuti sunah rosul, berarti bukan sekedar dororan biologis dan nafsu birahi.Dengan niat suci tersebut dalam realisasinya dapat di kembangkan menjadi berfungsi syi'ar islam atao perkembangan sayap kerukunan secara lebih luas dalam masyarakat. Sebagaimana yang dilakukan oleh nabi kita sendiri, atao berfungsi sebagaimana yang dilakukan oleh iskandar dzulqarnain atao alexander macedonia. Setelah berhasil dengan penaklukan besarnya di negeri-negeri asia, beliau mengawini putri raja darius.
Pernikahan yang dilakukan atas dasar dorongan bio logis, sesungguhnya kurang bermakna, karena tidak akan pernah membawa kepuasan dan dengan demikian ketenangan tidak pernah kunjung tiba. Yang ada hanya kurang puas, ingin yang lain.Ingin coba ini dan itu. Dikala siti fatimah, putri nabi akan di madu oleh suaminya ali bin abi thalib, maka dengan serta merta nabi menyatakan:"kalao anakku fatimah engkao mau, lebih baik ceraikan saja." mungkin sekali nabi melihat bahwa kehendak ali ini terdorong oleh nafsu birahi, ini bukan karena poligami itu terlarang dalam islam, tetapi perlu dilihat lebih dahulu latar belakang apa sebabnya sehingga perbuatan ini terpaksa dilakukan.
Sebagai mana yang telah saya terangkan tadi bahwa perkawinan adalah suatu bentuk lotre, jadi kadang kadang undiannya beruntung, dan kadang kadang gagal. Kami yakin asal kan ananda berdua rukun, saling pengertian, saling menyayangi, dan saling bantu membantu, insya allah akan mendapatkan jalan keluar yang menggembirakan. Ambil falsafah dari burung merpati, anggone rukun mesra mesraan; nex sing wedox ngendog, sing lanang gentenan ngengkremi, ugo nek endog wes netes metuPiyik gentenan ngelolohi, ojo pisan-pisan nyonto falsafah pitik, nex babone wes ngendog, jagone nggolex yang yangan meneh. Luwih luwih ojo niru coro bebex; nex wes ngendoh, lanange wadone ora tanggung jawab. Emoh ngengkremi.
Kedua, dalam menatap kehidupan, pada umumnya lelaki lebih memerankan pikiran, sedangkan wanita lebih memerankan perasaan atao emosi, karena itu seorang lelaki biasanya mudah mengabaikan hal hal yang kelihatan kecil, sedangkan wanita biasanya mudah marah dan iri terhadap yang lain, dalam hal ini anda sebagai suami harus jangan membikin suasana tegang, tapi buatlah suasana rumah tanggaSelalu cerah ceria dan santai tapi berwibawa, imam al-Ghazali dalam ihya'ulumuddin menyebutkan bahwa salah satu adap pergaulan suami istri adalah hendaknya suami suka merayu dan mengajak bergurau dalam rangka meringankan tanggungan beban moral rumah tangga, karena gurauan dan rayuan itulah yang mampu menghibur hati wanita,dalam hadits nabi SAW di sebutkan. "rasulullah saw adalah orang yang banyak bercanda dan bergurau dengan permaisurinya" (H.R. ABU DAUD, nasa'i dan ibnu majah)
Dalam kenyataannya, nabi pernah balapan dengan siti aisyah permaisurinya tersayang, terkadang nabi menang dan terkadang aisyah yang menang.
Demikian inilah cara bergaul dengan istri, meskipun anda tidak harus balapan lari, tapi bisa aja balapan apa apa di dalam kamar.
(bersambung....)

http://www.ihsanulfuadi.blogspot.com

Blog Archive